Senin, 05 Januari 2015

klasifikasi TUTUT/KEONG SAWAH



LAPORAN HEWAN PELIHARAAN
BELLAMIYA JAVANICA (TUTUT/KEONG SAWAH)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Biologi
Dosen: Asep Kurnia Jayadinata, M.Pd







index.jpg




Disusun oleh:
Ai Linda
(1203320)
Ismawati Alidha N.
(1205652)
Yeti Sumiyati
(1203807)

Kelompok 11
Kelas 3 IPA










PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .........................................................................................
B.     Rumusan Masalah ....................................................................................
C.     Tujuan Penulisan ......................................................................................
D.    Manfaat Penulisan ....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.    Klasifikasi..................................................................................................
B.     Daur Hidup ..............................................................................................
C.     Morfologi .................................................................................................
D.    Ciri Betina dan Jantan...............................................................................
E.     Cara Pertahanan Diri ................................................................................
F.      Cara Perkembangbiakan ...........................................................................
G.    Sistem Pernafasan ....................................................................................
H.    Sistem Syaraf ...........................................................................................
I.       Cara Makan dan Mencari Makan .............................................................
J.       Golongan ..................................................................................................
K.    Keunikan ..................................................................................................

BAB III PENUTUP

A.    Simpulan ...................................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................

LAMPIRAN









PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Konsep dasar biologi merupakan mata kuliah yang membahas konsep ilmu kehidupan yang paling dasar yang diperuntukan untuk anak Sekolah Dasar. Pembelajaran konsep dasar biologi berkenaan dengan materi yang berkaitan dengan lingkungan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak SD. Seperti lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan kebun, dan lingkungan sawah. Lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Lingkungan merupakan salah satu sumber bagi pembelajaran, oleh karena itu anak SD perlu mengetahui ada apa dan apa saja yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Akan tetapi pada kenyataanya anak SD bahkan tidak mengenal lingkugan dan komponen biotik dan abiotik yang terdapat didalamnya. Salah satunya ialah lingkungan sawah. Anak SD pada zaman sekarang kebanyakan tidak mengenal lingkungan sawah sebab mereka terpusat pada dunia teknologi yang dianggap lebih menarik dipelajari dibanding mempelajari lingkungan.
Oleh karena itu, penulis mencoba mengenalkan komponen biotik melalui laporan pemeliharaan hewan. Pemeliharaan hewan ini bertujuan agar anak SD lebih mengenal seluk beluk hewan secara langsung. Dengan demikian pembelajaran mengenai konsep dasar biologi untuk anak Sekolah Dasar dapat dirasakan secara nyata dan berkesan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa klasifikasi tutut/keong sawah?
2.      Bagaimana daur hidup tutut/keong sawah?
3.      Bagaimana morfologi tutut/keong sawah?
4.      Bagaimana cara membedakan ciri betina dan jantan?
5.      Bagaimana cara pertahanan diri tutut/keong sawah?
6.      Bagaimana cara perkembangbiakan tutut/keong sawah?
7.      Bagaimana sistem pernafasan tutut/keong sawah?
8.      Bagaimana sistem syaraf tutut/keong sawah?
9.      Bagaimana cara makan dan mencari makan tutut/keong sawah?
10.  Apa golongan tutut/keong sawah?
11.  Apa keunikan tutut/keong sawah?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui klasifikasi tutut/keong sawah
2.      Untuk mengetahui daur hidup tutut/keong sawah
3.      Untuk mengetahui morfologi tutut/keong sawah
4.      Untuk mengetahui cara membedakan ciri betina dan jantan
5.      Untuk mengetahui cara pertahanan diri tutut/keong sawah
6.      Untuk mengetahui cara perkembangbiakan tutut/keong sawah
7.      Untuk mengetahui sistem pernafasan tutut/keong sawah
8.      Untuk mengetahui sistem syaraf tutut/keong sawah
9.      Untuk mengetahui cara makan dan mencari makan tutut/keong sawah
10.  Untuk mengetahui golongan tutut/keong sawah
11.  Untuk mengetahui keunikan tutut/keong sawah

D.    Manfaat Penulisan
1.      Menambah wawasan pengetahuan pengklasifikasian tutut/keong sawah
2.      Menambah wawasan pengetahuan daur hidup tutut/keong sawah
3.      Menambah wawasan pengetahuan morfologi tutut/keong sawah
4.      Menambah wawasan pengetahuan ciri betina dan jantan tutut/keong sawah
5.      Menambah wawasan pengetahuan cara pertahanan diri tutut/keong sawah
6.      Menambah wawasan pengetahuan cara perkembangbiakan tutut/keong sawah
7.      Menambah wawasan pengetahuan sistem pernafasan tutut/keong sawah
8.      Menambah wawasan pengetahuan sistem syaraf tutut/keong sawah
9.      Menambah wawasan pengetahuan cara makan dan mencari makan tutut/keong sawah
10.  Menambah wawasan pengetahuan golongan tutut/keong sawah
11.  Menambah wawasan pengetahuan keunikan tutut/keong sawah

E.     Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dimulai dengan pembuatan cover, kata pengantar, daftar isi, bab I yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan, dilanjutkan dengan bab II yang berisi pembahasan tentang laporan klasifikasi, daur hidup, morfologi, ciri betina dan Jantan, cara pertahanan diri, cara perkembangbiakan, sistem pernafasan, sistem syaraf, cara makan dan mencari makan, golongan, dan keunikan dari hewan peliharaan tutut/keong sawah (Bellamiya javanica). bab III berisi kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan diakhiri dengan lampiran.




PEMBAHASAN

A.    Klasifikasi
Keong sawah atau lebih sering disebut Tutut memiliki nama latin Bellamiya Javanica. Dikelompokan sebagai marga (Genus) Bellamya oleh Van Benthem Jutting (1956,1959 & 1963) berdasarkan tipe yang berasal dari Afrika. Hewan ini tersebar luas di kawasan perairan Asia Tenggara. Di Indonesia, dijumpai menyebar luas hampir di berbagai tipe habitat, seperti kolam, rawa, danau, sawah, dan sungai baik yang berarus tenang maupun deras.
Bellamiya javanica diklasifikasikan sebagai kingdom animalia atas dasar taksonomi atau penggolongan makhluk hidup. Tutut/keong sawah tergolong kelas Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki), adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Tutut/keong sawah bergerak lambat menggunakan kakinya. Tutut/keong sawah memiliki sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Karena tutut/keong sawah ini tergolong gastropoda akuatik, maka ia bernapas dengan insang. Insangnya berupa kulit yang berlapis-lapis sangat tipis didalam tubuhnya.
 Klasifikasi Tutut (Keong Sawah) ini adalah sebagai berikut:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Mollusca
Kelas
: Gastropoda
Familia
: Filopaludinam
Genus
: Bellamiya
Spesies
: Bellamiya Javanica (Van Benthem Jutting, 1956, 1059 & 1963)

Berdasarkan penggolongan tersebut, hewan ini memiliki ciri:
1.      Tubuh tersusun atas rangka atau cangkang yang terbuat dari bahan zat kitin dalam tubuhnya.
2.      Cangkang pada spesies Bellamiya javanica (tutut/keong sawah) berbentuk spiral asimetris.
3.      Bentuk kakinya khas, yaitu telapak kaki yang datar yang terdapat berbagai kelenjar yang dapat menghasilkan lendir yang dapat berfungsi untuk merayap pada substrat (tempat menempel).
4.      Alat geraknya menggunakan perut, sesuai dengan kelasnya yaitu gastropoda (gaster = perut, podos = kaki). Perut digunakan kaki sebagai alat bantu pergerakannya.

B.     Daur Hidup
Seperti hewan lainnya, tutut/keong sawah memiliki siklus hidup atau daur hidup. Siklus hidup dari keong sawah/ tutut tergantung dari ketersediaan makanan dan suhu lingkungan perairan. Tutut/keong sawah mengalami fertilisasi secara internal atau pembuahannya terjadi di dalam tubuh. Oleh karena itu, daur hidup tutut/keong sawah secara berurutan ialah induk → tutut anakan → dewasa. Tutut/keong sawah bertelur didalam, sebelum dimuntahkan oleh induknya telur tersebut berkembang terlebih dahulu menjadi tutut anakan yang telah memiliki cangkang namun masih lunak yang kelak setelah diluar tubuh induknya akan berkembang menjadi keras. Cangkang ini terbuat dari zat kitin yang berasal dari zat kapur atau makanan yang diperolehnya. Tutut kecil yang telah dimuntahkan induk akan berkembang  menjadi individu dewasa.  
Picture1.png 
C.    Morfologi
1.      Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran
dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki ini pada tutut/keong sawah menyatu
dengan perut, berfungsi untuk bergerak.
Bergeraknya dengan cara merangkak secara perlahan.
2.      Massa Viseral
Massa viseral ialah bagian tubuh yang lunak. Masa viseral ini merupakan bagian tubuh yang terdapat didalam cangkang dan tidak tampak dari luar. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3.      Mantel      
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
4.      Cangkang
Merupakan rangka tubuh terluar yang berfungsi untuk melindungi diri dari predator atau serangan musuh. Selain itu, cangkang digunakan tutut/keong sawah (Bellamiya Javanica) sebagai rumah atau tempat masa peristirahaatan disaat pergntian musim. Karena pada saat musim kemarau, tutut/keong sawah akan mengalami kekeringan dihabitatnya. Oleh karena itu ia harus mengubur dirinya dalam-dalam dilumpur yang pekat dengan menggunakan cangkang agar tetap bertahan hidup.
5.      Penutup (Overculum)
Penutup ini digunakan tutut untuk menutup dirinya didalam angkang saat merasakan ada musuh yang akan menyerang. Kalau diibaratkan seperti rumah, penutup (Overculum) adalah pintunya.
6.      Kepala
Kepala tutut/keong sawah (Bellamiya Javanica) hampir tidak pernah terlihat tampak, karena terhalang oleh cangkang. Namun sekali-kali ketika ia menempel pada substrat (bidang yang ditempeli), maka ia akan menampakkan kepalanya dengan menjulurkan dua pasang tentakel. Satu pasang berupa mata  untuk membedakan gelap dan terang, satu pasang berupa alat penerima sinyal dari bahaya serangan musuh.

Perkembangbiakan pada tutut/keong sawah mengalami seksual atau perkawinan antara tutut jantan dan tutut betina. Untuk membedakan tutut jantan dan tutut betina dapat diamati dari ukuran cangkang dan warna tutut. Biasanya, tutut betina memiliki ukuran cangkang yang lebih besar daripada tutut jantan, serta warna tutut betina lebih cerah sedangkan tutut jantan sedikit lebih gelap.

E.     Cara Pertahanan Diri
Bentuk mekanisme pertahanan dasar dari keong sawah/tutut adalah upaya untuk menghindari predator yang dapat mendeteksinya yaitu dengan memasukan badan tutut ke dalam cangkang dan menutupnya dengan menggunakan operculum (pintu cangkang). Pertahanan diri yang utamanya adalah dengan menjatuhkan diri dan menguburkan diri. Dengan kata lain ketika salah satu keong sawah/tutut memberikan tanda bahaya, mereka menghilangkan genggaman mereka dan menjatuhkan diri ke bawah (dalam lumpur bawah air), dimana mereka membenamkan diri di lumpur atau bergerak pelan hingga mereka bersentuhan dengan objek seperti batu, kemudian menutup dengan membenamkan dirinya.
Penglihatan bukan suatu mekanisme penting pada keong sawah untuk mendeteksi pemangsa atau bahaya. Ini didukung oleh kenyataan bahwa keong sawah/tutut tidak menunjukkan respon ketika cahaya didiubah secara tiba-tiba atau dengan adanya benda bergerak dalam permukaan air. Alasan yang mungkin kenapa keong mas tidak mengandalkan penglihatannya mungkin dengan keterbatasan gambar yang dapat dilihat dengan matanya, dengan tidak membedakan pemangsa dengan objek lain. Oleh karena itu ia mengenali tanda bahaya dari tentakel atau alat yang berupa penerima sinyal.
F.     Cara Perkembangbiakan
Tutut/keong sawah (bellamiya Javanica) bereproduksi secara seksual. Organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Fertilisasi dilakukan secara internal.

G.    Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan tutut/keong sawah menggunakan insang. Insang ini berupa kulit berlapis-lapis sangat tipis. Kadang-kadang sistem pernafasannya menggunkan rongga mantel, yaitu bagian kulit terluar yang paling tebal yang memiliki fungsi lain untuk melindungi organ dalamnya. Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Darah beredar melalui filamen insang, dimana pertukaran karbondioksida dan oksigen terjadi antara darah dan air mengalir di atas permukaan insang. Ketika darah mengandung beroksigen berwarna kebiruan, ketika terdeoksigenasi darah tidak berwarna. Organ ekskresinya berupa ginjal.

H.    Sistem Syaraf
Sitem syaraf tutut/keong sawah terdiri atascincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya sudah terbilang lengkap karena terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Tutut/keong sawah juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
I.       Cara Makan dan Mencari Makan
Tutut/keong sawah (Belamiya Javanica) hidup secara heterotrof yaitu dengan memakan ganggang, ataupun sisa-sisa organisme. Habitat tutut/keong sawah ialah di air tawah seperti sungai, kolam atau banyak dijumpai di sawah-sawah. Oleh karena itu, tutut sering disebut dengan keong sawah.
J.      Golongan
K.    Keunikan

KESIMPULAN

























LAMPIRAN


Iyeth1630.jpg
Gambar 1
Bellamiya Javanica dan media peliharaannya

7 komentar:

  1. Apakah tutut bisa di ternakan? kalau bisa bagaimana caranya?
    mohon untuk dijawab. Terimakasih

    BalasHapus
  2. akan lebih bagus lagi kalau di sertai gambar---------

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kang Muh. Hilman atas masukannya..dilIn kesempatan insyaAllah akan saya tambahkan foto nya :)

      Hapus
  3. Kang asef: mengenai peternakan tutut saya sendiri belum pernah memgembangbiakan secara khusus. Tetapi karena tutut bisa berkembangbiak sendiri di kolam ikan, akan lebih baik jika kang asef menvoba untuk beternak tutut secara khusus.Terimakasih atas komentarnya :)

    BalasHapus
  4. akan lebih bagus lagi kalau ada daftar pustakanya:))

    BalasHapus
  5. Bukannya keong sawah itu pila ampullacea bahasa latinnya?

    BalasHapus