PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING
IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP
PESAWAT SEDERHANA DI KELAS V SDN KARANGANYAR
KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG
Proposal PTK
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata kuliah penelitian Pendidikan
Dosen : Atep Sujana,
S.Pd
Oleh:
YETI SUMIYATI
NIM 1203807
Kelas 3 IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2014
A. Judul Penelitian
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING INSCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA TERHADAP KONSEP PESAWAT SEDERHANA DI KELAS V SDN KARANGANYAR KECAMATAN
JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG
B. Bidang Kajian
Dalam penelitian
tindakan kelas ini akan difokuskan pada desain pembelajarannya, yaitu ”Model
Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten
Sumedang
C. Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
salah satu mata pelajaran sekolah dasar yang menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu melayani
dan memahami alam di sekitarnya secara ilmiah. Hal ini berhubungan dengan cara
mencari tahu mengenai alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan fakta-fakta, konsep-konsep, melainkan juga proses penemuan.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar lebih menekankan pada pengalaman belajar
langsung daripada proses pengajaran. Artinya guru berperan sebagai fasilitator,
sehingga yang berperan aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa. Namun
sangat disayangkan, data di lapangan lebih banyak menunjukkan bahwa
pembelajaran di sekolah dasar pada pembelajaran IPA tidak dilakukan sebagaimana
mestinya.
Salah satu kajian materi dalam
pembelajaran IPA yang tercantum dalam standar isi untuk satuan pendidikan
sekolah dasar adalah materi mengenai pesawat sederhana di kelas V. Pesawat
sederhana merupakan materi pembelajaran yang menjelaskan mengenai suatu konsep
mengenai berbagai alat yang dapat
memudahkan pekerjaan manusia. Tanpa disadari oleh siswa, konsep tersebut sering
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: memotong kertas dengan
gunting, mengambil air di sumur, memasang paku dengan palu, dan sebagainya.
Namun hal tersebut secara teori mereka
kurang memahaminya, sehingga pada saat mereka dihadapkan pada suatu masalah
yang berhubungan dengan konsep tersebut, mereka tidak dapat memecahkannya.
Contohnya, pada saat mereka membelah kayu dengan menggunakan kampak, mereka
harus memegang kampak dengan memperhitungkan jarak antara titik tumpu dengan
lengan beban sehingga dapat memudahkan mereka untuk membelah kayu tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada
pembelajaran IPA mengenai pesawat sederhana di kelas V SDN Karanganyar
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, peneliti menangkap beberapa masalah
yang dirasakan oleh guru bidang studi IPA adalah, pembelajaran IPA hanya
diajarkan menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi dilakukan tanpa adanya
rancangan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran seperti
melakukan percobaan.
Melihat permasalahan yang terjadi di
dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti beranggapan bahwa guru dan siswa
harus benar-benar merasakan bahwa mereka sedang belajar IPA yaitu belajar melalui pengalaman langsung (learning by
doing) dengan melakukan percobaan. Piaget (Samatowa, 2006:12) menyatakan
bahwa ‘pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong
lajunya perkembangan kognitif anak’. Jadi, dalam proses pembelajaran tidak
hanya guru yang melakukan demonstrasi saja, tetapi siswa juga mengalaminya
secara langsung. Children learning in Science merupakan model
pembelajaran yang dapat mengkonstruksi pemahaman siswa terhadap suatu konsep
melalui percobaan yang pada akhirnya ada proses penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan langkah seperti diharapkan siswa lebih memahami suatu
konsep (Samatowa, 2006: 55-56).
Berdasarkan permasalahan dan tindakan
yang akan dilakukan, penulis merencanakan suatu penelitian tindakan kelas dalam
rangka memperbaiki proses dan hasil belajar siswa, melalui judul penelitian
yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Children
Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap
Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang”
D. Perumusan dan Pemecahan
Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Secara Umum:
Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan
Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
Secara Khusus:
a.
Bagaimana perencanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten
Sumedang.
b. Bagaimana pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang.
c.
Bagaimana peningkatan
hasil pembelajaran dengan Penerapan Model
Pembelajaran Children Learning In Science
(CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di
Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang.
2.
Pemecahan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang ditemukan di lapangan, peneliti berencana untuk menerapkan
model pembelajaran Belajar IPA atau Children
Learning in Science (CLIS). Model ini dianggap tepat untuk mengatasi
permasalahan di atas karena dianggap akan memberikan kesempatan besar pada
siswa untuk memperoleh pengalaman langsung dengan objek pembelajaran sehingga
diharapkan fokus siswa terhadap materi pembelajaran lebih besar.
Tahapan-tahapan
yang dilakukan pada pembelajaran dengan menerapkan model CLIS, secara umum
dapat terlihat pada skema berikut:
Gambar 1
Tahapan umum
model CLIS
(Adey dalam
Handayani, dkk. 2002: 23)
Adapun
langkah-langkah alternatif yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran IPA
mengenai Pesawat Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran Belajar IPA
atau Children Learning in Science
(Samatowa, 2006: 70-73), antara lain sebagai berikut:
a.
Tahap
orientasi (orientation)
Pada tahap ini siswa dibuka skemata
awalnya dengan cara menunjukkan beberapa benda, kemudian memberikan pertanyaan.
b.
Pemunculan
gagasan (elicitation of ideas)
Pemunculan gagasan dilakukan dengan
cara demonstrasi yang dilakukan guru dan siswa.
c.
Penyusunan
ulang gagasan (restructuring of ideas), di bagi 3:
1)
Pengungkapan
dan pertukaran gagasan (clarification and exchange)
Siswa dibentuk dalam beberapa
kelompok, kemudian diberi tugas untuk mendiskusikan mengenai demonstrasi yang
dilakukan pada tahap pemunculan gagasan. Kemudian mengungkapkannya di depan
kelas.
2)
Pembukaan
pada situasi konflik (eksposure to conflict situation)
Pada tahap ini, siswa diberi konsep
atau materi mengenai pesawat sederhana,
siswa mulai membandingkan konsep awalnya
dengan konsep mengenai konsep pesawat sederhana yang diberikan.
3)
Konstruksi
gagasan baru dan evaluasi (construction of new ideas and evaluation).
Pada tahap ini siswa melakukan percobaan mengenai bagaimana
cara kerja dari katrol, bidang miring, dan pengungkit dengan tujuan untuk
mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna
mengkontruksi gagasan baru.
d.
Penerapan
gagasan (application of ideas)
Dalam tahapan penerapan gagasan, siswa
dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang dikembangkan melalui percobaan ke
dalam situasi baru.
e.
Pemantapan
gagasan (review change in ideas)
Siswa diberi umpan balik oleh guru, yang
bertujuan untuk memantapkan gagasannya. Kemudian siswa dibimbing untuk
menyimpulkan materi.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam rumusan masalah di
atas, maka penelitian ini bertujuan:
1.
Untuk
mengetahui perencanaan Penerapan
Model Pembelajaran Children Learning In
Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat
Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2.
Untuk
mengetahui pelaksanaan Penerapan
Model Pembelajaran Children Learning In
Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat
Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
3.
Untuk
mengetahui peningkatan hasil pembelajaran siswa dengan Penerapan
Model Pembelajaran Children Learning In
Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat
Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
F.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian tindakan
kelas ini adalah :
1.
Bagi siswa
a) Meningkatkan minat, perhatian dan keaktifan siswa
dalam pembelajaran IPA.
b) Membantu siswa agar mudah memahami materi
pelajaran IPA.
c) Meningkatkan kemampuan untuk belajar mandiri atau
pembelajaran berpusat pada siswa (student
centre).
d) Meningkatkan kerja sama yang positif antar siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru
a) Memberikan kemudahan pada guru dalam menyampaikan
suatu konsep materi pembelajaran IPA pada siswa
b) Memperoleh wawasan dan
pengalaman dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA yang
berbeda dan lebih efektif
c) Memberikan masukan bagi guru mengenai
alternatif pembelajaran IPA di sekolah
Dasar sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Bagi Lembaga
a)
Sebagai bahan referensi
bagi pembaca yang membutuhkan
b)
Sebagai bahan masukan
dan konstribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Bagi sekolah
a) Memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek
pembelajaran siswa.
b) Meningkatkan mutu SDN Sukasirna I secara
keseluruhan karena bisa dijadikan tolak ukur dari pelaksanaan penelitian-penelitian
selanjutnya.
G. Batasan Istilah
Untuk memperjelas penelitian ini
maka peneliti memberikan batasan istilah secara definitif yang berkaitan dengan
judul penelitian, yaitu sebagai berikut :
1.
Penerapan adalah prihal
mempraktikan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 935), maksudnya peneliti
mempraktikan model pembelajaran CLIS pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN Karanganyar Kecamatan jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2.
Model Pembelajaran
Children Learning In Science (CLIS) merupakan model pembelajaran yang
berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu
dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil
pengamatan atau percobaan. Samatowa (2006)
3.
Pesawat sederhana merupakan segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan
menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil
gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat
konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini
dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang
lebih jauh (Wasis dan Irianto, 2010).
H.
KAJIAN PUSTAKA
1.
Telaah Kepustakaan
a. Pembelajaran Children Learning In Science
(CLIS)
1)
Pengertian Pembelajaran
Children Learning In Science (CLIS)
2)
Keunggulan Pembelajaran
Children Learning In Science (CLIS)
b.
Pesawat Sederhana
1)
Pengertian Pesawat
Sederhana
2)
Jenis-jenis Pesawat
Sederhana
c. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1)
Pengertian Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
2)
Tujuan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
3)
Ruang lingkup Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
4)
Kurikulum Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
d.
Pembelajaran Pesawat Sederhana
I.
Hipotesis
Tindakan
Dengan memperhatikan rumusan masalah yang ada, maka dapat
dipaparkan hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
“Jika model
pembelajaran Children Learning in Science
(CLIS) diterapkan pada pembelajaran IPA di kelas V SDN Karanganyar Kecamatan
Jatinunggal Kabupaten Sumedang mengenai
materi pesawat sederhana, maka pemahaman siswa akan meningkat”.
J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.
Rencana Penelitian
a.
Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Karanganyar yang
berlokasi di Dusun Cidarma Desa Cipeindeuy Kecamatan Jatinunggal Kabupaten
Sumedang.
b.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SDN
Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang
yang berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
c.
Waktu
Penelitian
Waktu lamanya penelitian yang dilakukan diperkirakan
kurang lebih selama tiga bulan untuk melaksanakan tiga siklus terhitung dari
mulai bulan Januari
2015 – Maret 2015.
2.
Prosedur
Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research). Seperti yang dikemukakan Kunandar (2008:46) bahwa:
PTK adalah
sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan
dalam suatu situasi pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan
tentang: (a). Praktik-praktik kependidikan mereka, (b). Pemahaman mereka
tentang praktik-praktik tersebut, (c). Situasi dimana praktik tersebut
dilaksanakan.
Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode
kualitatif yang menghasilkan data secara deskriptif. Desain penelitian yang lebih jelas,dapat dilihat pada
bagan berikut:
Gambar 2
Desain PTK Model Kemmis & McTaggart
(Sumber: Susilo,
2009:12)
Berdasarkan gambar di atas dalam
penelitian ini (PTK) dilaksanakan beberapa siklus, dimana setiap siklus ini
terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus atau
lebih. Masing-masing siklus terdiri dari tiga atau beberapa kali tindakan. Hal
ini sesuai dengan model siklus Kemmis dan Taggart di atas, maka langkah-langkah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1) Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan
pembelajaran sebelumnya, maka ditentukan masalah yang akan dijadikan bahan
penelitian
2) Menentukan tindakan, yaitu Pembelajaran
CLIS.
3)
Membuat RPP dengan
model pembelajaran CLIS
4)
Menyiapkan media pembelajaran
untuk memudahkan dalam menerangkan konsep pesawat sederhana dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS
5)
Membuat Lembar Kerja
Siswa (LKS) sebagai petunjuk dalam melaksanakan sebuah percobaan pada saat
pembelajaran mengenai pesawat sederhana dengan menerapkan model CLIS
6)
Membuat alat evaluasi
berupa soal atau format penilaian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa setelah penerapan model pembelajaran CLIS
7) Menyusun dan menetapkan teknik pemantauan
pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan lembar observasi dan
wawancara.
b.
Tahap Pelaksanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini
dilakukan melalui beberapa siklus yang mana siklus selanjutnya merupakan
perbaikan dari siklus sebelumnya apabila tujuan yang diharapkan belum tercapai.
Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam tindakan itu (merupakan awal
kegiatan pada siklus pertama) antara lain:
1)
Kegiatan Awal
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Orientasi
|
a.
Mengucapkan Salam
b.
Absensi
|
a. Mengucapkan salam
b. Siswa diabsen
|
|
a.
Menunjukkan beberapa benda di antaranya kain, kertas,
minuman botol, kemudian mengajukan pertanyaan:
1. “Apa yang akan terjadi jika ibu memotong kain dengan tangan?”
2. “Apa yang terjadi jika kalian membuka botol minuman dengan
tangan?"
|
a.
Menjawab sesuai apa yang
dipikirkannya. Misalnya, ada siswa yang menjawab sulit atau ada pula yang
menjawab kain akan terbagi dua
|
2)
Kegiatan Inti
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Pemunculan Gagasan
|
a.
Mendemonstrasikan memotong
kain dengan menggunakan tangan
b.
Menunjuk seorang siswa untuk
membuka botol minuman dengan menggunakan tangan
c.
Menunjuk siswa untuk memotong
kain dengan gunting
d.
Menunjuk siswa untuk membuka
tutup botol dengan menggunakan alat pembuka tutup botol
|
a. Menyimak demonstrasi dan menjawab pertanyaan yang diajuka oleh
guru.
|
Penyusunan Ulang
Gagasan
|
|
|
a. Pertukaran
gagasan
|
a.
Membimbing siswa untuk
membentuk kelompok
|
a.
Siswa dibentuk dalam kelompok
|
|
b. Membimbing siswa untuk
berdiskusi mengenai demonstrasi
yang telah dilakukan tadi
|
a.Mendiskusikan
demonstrasi yang telah dilakukan kemudian mengungkapkannya di depan kelas
|
b.
Pembukaan situasi konflik
|
Memberi konsep mengenai
pesawat sederhana:
a.
menjelaskan macam-macam
pesawat sederhana
b.
menjelaskan contoh alat yang
menerapkan prinsip pesawat sederhana
c.
mendemonstrasikan alat
yang menerapkan prinsip pesawat
sederhana
|
Menyimak penjelasan guru
|
c. Konstruksi gagasan baru
|
1)
Membimbing siswa untuk
melaksanakan percobaan sesuai dengan LKS
2)
Membimbing siswa untuk lebih
memahami konsep dengan kegiatan
tanya-jawab
|
a. Melakukan percobaan
b.Kelompok 1
dan 4 melakukan percobaan pada LKS 1
c. Kelompok 2 dan 5 melakukan
percobaan pada LKS 2
d.
Kelompok 3 dan 6 melakukan
percobaan pada LKS 3
e. Mendemonstrasikan percobaannya dan menyampaikan hasil percobaannya
di depan kelas
f. Menjawab pertanyaan yang diberikan atau mengajukan pertanyaan
|
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Penerapan gagasan
|
a.
Menunjukkan beberapa gambar kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari
b.
Membimbing siswa untuk mengidentifikasi beberapa kegiatan
manusia yang menggunakan alat dengan menerapkan prinsip kerja pesawat
sederhana
c.
Membimbing siswa mengerjakan
LKS 4
|
a.
Mengamati beberapa gambar kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari
b.
Mengidentifikasi beberapa
kegiatan manusia yang menggunakan alat dengan menerapkan prinsip kerja
pesawat sederhana
c.
Mengerjakan LKS 4
d.
Menyimpulkan hasilnya
|
3)
Kegiatan Akhir
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Pemantapan Gagasan
|
a.
Membimbing siswa untuk
mengungkapkan salah satu konsep awal siswa lalu dibandingkan dengan hasil
percobaan dan teori
b.
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi
c.
Memberikan evaluasi
|
a.
Mengemukakan argumennya
mengenai konsep pesawat sederhana
b.
Menyimpulkan materi yang telah
dibahas
c.
Mengerjakan soal evaluasi
|
c.
Tahap Observasi.
Kegiatan observasi dilakukan secara
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana kinerja guru dan aktivitas keterlibatan siswa dalam pembelajaran Pesawat Sederhana di kelas V SDN Karanganyar,
serta untuk mengumpulkan atau merekam data dan membuat catatan lapangan yang
lengkap mengenai hal-hal yang terjadi selama pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Dalam tahap
ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan. Secara teknis refleksi dilakukan melalui analisis,
sintesis evaluasi, dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan tindakan.
3.
Teknik
Pengumpulan Data
a.
Observasi
b.
Wawancara
c.
Tes
4.
Instrumen
Penelitian
a.
Observasi
Kegiatan observaisi ini dilakukan untuk mengamati
aktivitas, kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b.
Wawancara
Wawancara
merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dan fakta
dari subjek penelitian.
c.
Tes
Tes dilakukan oleh peneliti untuk mengukur pemahaman
siswa akan materi yang diajarkan guru, sehingga nantinya dari hasil tes
tersebut peneliti dapat menentukan tindakan berikutnya.
5.
Data
dan Sumber Data
Data Kualitatif yang menjadi landasan dalam penelitian ini
yakni data hasil observasi dan wawancara peneliti kepada pihak terkait (Siswa
dan Guru), serta data kuantitatif diambil dari daftar hasil tes peserta didik.
Tabel
1
No.
|
Data
|
Sumber Data
|
1.
|
Penerapan Model Pembelajaran CLIS pada materi Pesawat
Sederhana di Kelas V
|
Guru
Siswa
Guru Observer
|
2
|
Aktivitas Siswa
|
Siswa
|
3
|
Hasil Belajar Siswa
|
Siswa
|
Tabel Data dan Sumber data
6.
Teknik
Pengolahan Data dan Analisis Data
a.
Teknik
Pengolahan Data
Teknik
pengolahan data yang digunakan oleh peneliti, sesuai dengan instrumen yang
telah ditetapkan, yaitu observasi, wawancara, dan tes. Semua instrumen itu
sebagai data untuk di interpretasikan oleh peneliti. Data tersebut diperoleh
dari siswa kelas IV SDN Karanganyar, Kepala Sekolah dan guru kelas V SDN Karanganyar sebagai mitra peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Data yang sudah
terkumpul tersebut terbagi menjadi dua yaitu data proses dan data hasil serta
pengolahan datanya adalah sebagai berikut:
1).
Proses
Pada pengolahan data proses ini merupakan data yang
diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang didapat merupakan
data dari kinerja guru juga aktivitas siswa. Data
tersebut dikumpulkan dengan pedoman observasi kinerja guru dan pedoman
observasi aktivitas siswa. Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut:
a). Aktivitas
siswa
Pedoman observasi aktivitas siswa ini terdiri dari
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun aktivitas yang di observasi
adalah aktivitas berdasarkan model pembelajaran yang dipakai.
b). Kinerja
guru
Kinerja guru ini di nilai dengan menggunakan pedoman
observasi kinerja guru.
2).
Hasil
Tes hasil belajar
Tes
hasil belajar ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran, dimana siswa
diberikan soal untuk dijawab oleh mereka, Soalnya berbentuk isian. Tes ini
terdiri dari lima soal dimana setiap soal mempunyai skor yang berbeda, kriteria
penskoran dari setiap soal tersebut, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Penskoran
No Soal
|
Skor
|
Bobot
|
Skor Akhir
|
1
|
3
|
1
|
3
|
2
|
6
|
1
|
6
|
3
|
3
|
2
|
6
|
4
|
2
|
2
|
4
|
5
|
3
|
2
|
6
|
Skor ideal
|
25
|
Tabel 2
Pengolahan Data
No
|
Nama Siswa
|
No Soal
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
...
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Persentase
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai Akhir:
Nilai Akhir
|
=
|
Skor Yang diperoleh
|
x
|
100
|
Skor Ideal
|
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar
: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan cepat
Indikator :
a.
Menjelaskan jenis-jenis pesawat
sederhana dan contohnya
b.
Mendemonstrasikan cara kerja
pesawat sederhana melalui kegiatan percobaan
c.
Mengidentifikasi keuntungan
dari penggunaan pesawat sederhana
d.
Mengidentifikasi kegiatan sehari-hari
yang menggunakan pesawat sederhana
Nilai =
|
|
Jadi, nilai
KKM = 62
Nilai > 62 = Tuntas
Nilai < 62 = Belum Tuntas
Persentase Tafsiran Data
Besar Persentase
|
Interpretasi
|
0%
|
Tidak
ada
|
1%
- 25%
|
Sebagian
Kecil
|
26%
- 49%
|
Hampir
setengahnya
|
50%
|
Setengahnya
|
51%
- 75%
|
Sebagian
besar
|
76%
- 99%
|
Hampir
seluruhnya
|
100%
|
Seluruhnya
|
b. Analisis Data
Pekerjaan analisis data dalam hal ini
ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya.Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Menurut
Mills (Susilo, 2009:101-102) ada berbagai teknik analisis data yang dapat
dilakukan, yaitu:
1) Mengidentifikasi tema
2) Membuat kode
3) Menanyakan pertanyaan kunci
4) Melakukan review dengan terorganisasi
5) Pembuatan peta konsep
6) Menganalisis hubungan sebab akibat
7) Memaparkan hasil
8) Menyebutkan ”apa yang kurang” dilakukan
dengan menguraikan hal-hal yang masih ”belum ditemukan” atau pertanyaan yang
belum dijawab.
Data yang
sudah terkumpul tersebut oleh peneliti diolah dan dianalisis dengan menggunakan
statistik, agar setiap interpretasi dari semua data dapat menghasilkan
keputusan yang akurat, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam pengambilan
keputusannya.
7.
Validasi Data
Validasi data dalam penelitian
ini mengacu kepada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171 ) yang mengemukakan
bahwa untuk mengetahui validitas sebuah data dapat menggunakan :
a.
Member
chek, yakni dengan
memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh
peneliti dengan cara mengkonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui diskusi
balikan pada setiap akhir tindakan.
b.
Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain, yakni guru
dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal.
Kegiatan triangulasi ini dilakukan reflektif kolaboratif antara guru dan
peneliti.
c.
Audit Trial, yakni
mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara
mendiskusikan dengan dosen pembimbing
yang ahli dibidangnya.
d.
Expert Opinion, yakni
mengecek kesahihan hasil temuan peneliti dengan pakar di bidangnya.
K. JADWAL PENELITIAN
Tabel.3
Jadwal
Penelitian
No
|
Uraian Kegiatan
|
Tahun 2015
|
|||||||||||||||
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Pembuatan
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Siklus
I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Siklus
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Siklus
II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pembuatan
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PEDOMAN OBSERVASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V/ 2
Hari/ Tanggal :
.................................
Materi :
Pesawat Sederhana
No
|
Komponen
Rencana Pembelajaran
|
SKOR
|
|
||
1
|
2
|
3
|
|
||
1
|
Perumusan Tujuan Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
a.
Kejelasan
rumusan
|
|
|
|
|
|
b.
Kelengkapan
cakupan rumusan
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
2
|
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
Ajar
|
|
|
|
|
|
a.
Kesesuaian
Materi Ajar
|
|
|
|
|
|
b.
Keruntutan
Materi
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
3
|
Pemilihan Sumber Belajar dan/atau
Media Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
a.
Ketepataan pemilihan media/ sumber belajar
|
|
|
|
|
|
b.
Relevansi
dengan kebutuhan (karakteristik siswa)
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
4
|
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
a.
Kesesuaian
strategi dan metode pembelajaran.
|
|
|
|
|
|
b.
Kelengkapan
langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan
alokasi waktu.
|
|
|
|
|
|
c.
Kelengkapan
langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CLIS
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
5
|
Penilaian Hasil Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
a.
Kesesuaian
teknik penilaian dan kejelasan prosedur penilaian.
|
|
|
|
|
|
b.
Menyusun
lembar penilaian.
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
skor total
|
|
|||
|
Persentase
total (%)
|
|
Keterangan:
Pada kolom skor diisi dengan tanda check
list (Ö)
dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
a.
Kejelasan
rumusan
Skor 3
|
:
|
Jika semua
perumusan tujuan sesuai dengan indikator
|
Skor 2
|
:
|
Jika
perumusan tujuan sesuai dengan indikatos, namun ada salah satu yang kurang
sesuai
|
Skor 1
|
:
|
Jika
perumusan tujuan tidak sesuai dengan indikator
|
b.
Kelengkapan
cakupan rumusan
Skor 3
|
:
|
Jika
perumusan tujuan mencakup semua aspek dalam penulisan tujuan pembelajaran
(aspek ABCD)
|
Skor 2
|
:
|
Jika
perumusan tujuan hanya mencakup beberapa aspek dalam penulisan tujuan
pembelajaran (aspek ABCD)
|
Skor 1
|
:
|
Jika
perumusan tujuan tidak mencakup semua aspek dalam penulisan tujuan
pembelajaran (aspek ABCD)
|
2.
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar
a.
Kesesuaian
Materi Ajar
Skor 3
|
:
|
Jika
materi ajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
|
Skor 2
|
:
|
Jika
materi ajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan namun tidak mencakup semua
tujuan pembelajaran yang dirumuskan
|
Skor 1
|
:
|
Jika
materi ajar tidak sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
|
b.
Keruntutan
Materi
Skor 3
|
:
|
Jika materi
ajar disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika materi
ajar disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran,
namun masih ada yang kurang sesuai
|
Skor 1
|
:
|
Jika materi
ajar tidak disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran
|
3.
Pemilihan Sumber Belajar dan/atau Media
Pembelajaran
a.
Ketepataan pemilihan media/ sumber belajar
Skor 3
|
:
|
Jika
media/ sumber yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika
media/ sumber yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika media
/ sumber yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
b.
Relevansi
dengan kebutuhan (karakteristik siswa)
Skor 3
|
:
|
Jika
media/ sumber digunakan sesuai dengan karakteristik siswa
|
Skor 2
|
:
|
Jika
media/ sumber yang digunakan kurang sesuai dengan karakteristik siswa
|
Skor 1
|
:
|
Jika
media/ sumber yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa
|
4.
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
a.
Kesesuaian
strategi dan metode pembelajaran.
Skor 3
|
:
|
Jika
metode/ strategi yang diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika
metode/ strategi yang diterapkan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika
metode/ strategi yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
b.
Kelengkapan
langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi
waktu.
Skor 3
|
:
|
Jika
alokasi waktu sesuai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika
alokasi waktu memungkinkan kekurangan/ kelebihan waktu untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika
alokasi waktu tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
c.
Kelengkapan
langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CLIS
Skor 3
|
:
|
Jika langkah
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran CLIS
|
Skor 2
|
:
|
Jika dalam
langkah kegiatan ada satu tahapan CLIS yang tidak dilaksanakan
|
Skor 1
|
:
|
Jika
langkah kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan tahapan pembelajaran CLIS
|
5.
Penilaian Hasil Pembelajaran
a.
Kesesuaian
teknik penilaian dan kejelasan prosedur penilaian.
Skor 3
|
:
|
Jika mengondisikan
siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
Skor 2
|
:
|
Jika
kurang mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
Skor 1
|
:
|
Jika tidak
mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
b.
Menyusun
lembar penilaian.
Skor 3
|
:
|
Jika ada
alat penilaian dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika ada
alat penilaian namun tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika tidak
ada alat penilaian
|
|
Keterangan :
Mp : Nilai prestasi yang diharapkan
r : Skor mentah
Sm : Skor maksimum (33)
|
Kalsifikasi Intepretasi
Besar Persentase
|
Interpretasi
|
0%
|
Tidak
ada
|
1%
- 25%
|
Sebagian
Kecil
|
26%
- 49%
|
Hampir
setengahnya
|
50%
|
Setengahnya
|
51%
- 75%
|
Sebagian
besar
|
76%
- 99%
|
Hampir
seluruhnya
|
100%
|
Seluruhnya
|
Tafsiran Data:
Baik (B) = jika skor yang
diperoleh antara 23 – 33
Cukup (C) = jika skor yang
diperoleh antara 13 – 23
Kurang (K) = jika skor yang
diperoleh antara 0 – 12
PEDOMAN OBSERVASI KINERJA GURU
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V/ 2
Hari/ Tanggal :
.................................
Materi :
Pesawat Sederhana
No
|
Aspek yang diamati
|
SKOR
|
|
|||
1
|
2
|
3
|
|
|||
1
|
Kegiatan Awal
|
|
|
|
|
|
|
c. Mengondisikan siswa ke
arah pembelajaran yang kondusif
|
|
|
|
|
|
|
d.
Membangkitkan motivasi siswa
|
|
|
|
|
|
|
e.
Melakukan orientasi pembelajaran (tahap orientasi)
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
|
2
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
|
|
a.
Memunculkan gagasan siswa (tahap pemunculan gagasan)
|
|
|
|
|
|
|
b.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dengan
cara bertukar gagasan (tahap pengungkapan dan pertkaran gagasan)
|
|
|
|
|
|
|
c.
Membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi dan
menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan (tahap
pembukaan situasi konflik)
|
|
|
|
|
|
|
d.
Mengkontruksi gagasan baru siswa (tahap konstruksi gagasan baru)
|
|
|
|
|
|
|
e.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya-jawab (tahap
penerapan gagasan )
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
|
3
|
Kegiatan Akhir
|
|
|
|
|
|
|
a.
Memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal
dengan gagasan yang baru (tahap pemantapan gagasan)
|
|
|
|
|
|
|
b.
Menyimpulkan hasil pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
c.
Memberikan evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
Persentase (%)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah skor total
|
|
||||
|
Persentase
total (%)
|
|
Keterangan:
Pada kolom skor diisi dengan tanda check
list (Ö)
dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Kegiatan Awal
a. Mengondisikan
siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
Skor 3
|
:
|
Jika
mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
Skor 2
|
:
|
Jika
kurang mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
Skor 1
|
:
|
Jika tidak
mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
|
b. Membangkitkan
motivasi siswa
Skor 3
|
:
|
Jika guru
berusaha motivasi siswa dan berhasil membangkitkannya
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
berusaha motivasi siswa dan kurang berhasil membangkitkannya
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
berusaha motivasi siswa dan tidak berhasil membangkitkannya
|
c. Memberikan
orientasi pembelajaran
Skor 3
|
:
|
Jika guru
berusaha memberikan orientasi untuk menggali pengetahuan awal siswa dan
berhasil mengaktifkan semua siswa
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
berusaha memberikan orientasi untuk menggali pengetahuan awal siswa tapi tidak
semua siswa menjadi aktif
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
berusaha untuk menggali pengetahuan awal siswa namun tidak berhasil
mengaktifkan siswa
|
2.
Kegiatan Inti
a. Memunculkan
gagasan siswa
Skor 3
|
:
|
Jika guru
mampu memunculkan gagasan siswa dengan cara menugaskan siswa untuk mengungkapkan
atau menuliskan gagasan apa yang siswa miliki
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
hanya mampu memunculkan gagasan siswa
tapi tidak menugaskan siswa untuk mengungkapkan atau menuliskan gagasan apa
yang siswa miliki
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak mampu memunculkan gagasan siswa
|
b. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dengan cara bertukar
gagasan
Skor 3
|
:
|
Jika guru
memberikan kesempatan siswa untuk
mengeluarkan pendapat dengan cara
bertukar pikiran
|
Skor 2
|
:
|
Jika
guru memberikan siswa kesempatan hanya untuk mengeluarkan pendapatnya tapi tidak mengajaknya untuk bertukar
pikiran
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak memberikan kesempatan siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya
|
c. Membuka
situasi konflik dengan cara memberikan materi dan menghubungkan dengan fenomena
yang terjadi dalam kehidupan
Skor 3
|
:
|
Jika guru
mampu membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi dan menghubungkan
dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
mampu membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi tapi tidak menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam
kehidupan
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak mampu membuka situasi konflik sehingga pemberian materi pun tidak
mengkonstruksi siswa
|
d. Mengkontruksi
gagasan siswa
Skor 3
|
:
|
Jika
guru mampu mengkontruksi gagasan siswa
dengan melalui kegiatan
pembuktian seperti percobaan ataupun
observasi
|
Skor 2
|
:
|
Jika
guru mampu mengkontruksi gagasan siswa
tapi tidak melalui kegiatan
pembuktian seperti percobaan ataupun observasi
|
Skor 1
|
:
|
Jika
guru mampu mengkontruksi gagasan siswa
|
e.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya - jawab
Skor 3
|
:
|
Jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya – jawab
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk hanya bertanya saja atau hanya
menjawab saja
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya-jawab
|
3.
Kegiatan Akhir
a. Memberikan
penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru
Skor 3
|
:
|
Jika guru
memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan
gagasan yang baru
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
memberikan penguatan tapi tidak memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan
yang baru
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak mampu memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal
dengan gagasan yang baru
|
b.
Menyimpulkan hasil pembelajaran
Skor 3
|
:
|
Jika guru
membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
kurang membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
tidak membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
|
c.
Memberikan evaluasi
Skor 3
|
:
|
Jika guru
memberikan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika guru
memberikan evaluasi kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika guru
memberikan avaluasi tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
Keterangan :
Mp : Nilai prestasi yang diharapkan
r : Skor mentah
Sm : Skor maksimum (33)
|
Kalsifikasi Intepretasi
Besar Persentase
|
Interpretasi
|
0%
|
Tidak
ada
|
1%
- 25%
|
Sebagian
Kecil
|
26%
- 49%
|
Hampir
setengahnya
|
50%
|
Setengahnya
|
51%
- 75%
|
Sebagian
besar
|
76%
- 99%
|
Hampir
seluruhnya
|
100%
|
Seluruhnya
|
Tafsiran Data:
Baik (B) = jika skor yang
diperoleh antara 23 – 33
Cukup (C) = jika skor yang
diperoleh antara 13 – 23
Kurang (K) = jika skor yang
diperoleh antara 0 – 12
PEDOMAN OBSERVASI SISWA
NO
|
Nama
Siswa
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah skor
|
Penafsiran
|
|||||||||||||
Antusiassme
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
Ketaatan
|
B
|
C
|
K
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Persentase
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Lengkapi
kolom di atas dengan membubuhkan tanda cechk
list (ü
) sesuai dengan aspek yang diamati, dengan kriteria sebagai berikut:
a.
Antusiasme
Skor 3
|
:
|
Jika siswa
menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran
|
Skor 2
|
:
|
Jika siswa
kurang menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran
|
Skor 1
|
:
|
Jika siswa
tidak menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran
|
b.
Keaktifan
Skor 3
|
:
|
Jika
siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan tepat
|
Skor 2
|
:
|
Jika siswa
aktif bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi kurang tepat
|
Skor 1
|
:
|
Jika
siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi tidak tepat
|
c.
Kerjasama
Skor 3
|
:
|
Jika siswa
menunjukkan kerja sama ketika melakukan praktikum
|
Skor 2
|
:
|
Jika siswa
kurang kompak ketika melakukan praktikum
|
Skor 1
|
:
|
Jika
siswa tidak menunjukkan kerja sama
ketika melakukan praktikum
|
d.
Ketaatan
Skor 3
|
:
|
Jika siswa
melakukan praktikum dengan tertib
|
Skor 2
|
:
|
Jika siswa
melakukan praktikum tetapi kurang tertib
|
Skor 1
|
:
|
Jika siswa
melakukan praktikum dengan tidak
tertib
|
|
Keterangan :
Mp : Nilai prestasi yang diharapkan
r : Skor mentah
Sm : Skor
maksimum (12)
|
Kalisifikasi Intepretasi
Besar Persentase
|
Interpretasi
|
0%
|
Tidak
ada
|
1%
- 25%
|
Sebagian
Kecil
|
26%
- 49%
|
Hampir
setengahnya
|
50%
|
Setengahnya
|
51%
- 75%
|
Sebagian
besar
|
76%
- 99%
|
Hampir
seluruhnya
|
100%
|
Seluruhnya
|
Tafsiran Data:
Baik (B) = jika skor yang
diperoleh antara 9 – 12
Cukup (C) = jika skor yang
diperoleh antara 5 – 8
Kurang (K) = jika skor yang
diperoleh antara 0 – 4
LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Jelaskan 3 jenis pesawat
sederhana!
2.
Tuliskan 2 contoh alat yang
menerapkan cara kerja dari pesawat sederhana jenis tuas dan katrol!
3.
Perhatikan kegiatan berikut!
a.
Pak andi naik ke atas genteng dengan menggunakan tangga.
b.
Tukang bakso berjualan dengan
menggunakan gerobak.
c.
Ari mengambil air dengan keretan
Jelaskan pesawat sederhana apa yang diterapkan dari
kegiatan tersebut!
4.
Jelaskan 2 keuntungan apa yang
dapat diambil dari penggunaan katrol dan
bidang miring!
5.
Perhatikan gambar!
Identifikasi kegiatan apa saja yang menerapkan prinsip
kerja pesawat sederhana dan jelaskan!
a.
|
d.
|
||||||
b.
|
e.
|
||||||
c.
|
f.
|
||||||
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Responden : ………………….
Waktu :
………………….
Tempat : ..........................
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
1
|
Apakah
kamu menyukai pembelajaran IPA?
|
|
2
|
Menurut
pendapatmu apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan model children learning in science ini
menyenangkan?
|
|
3
|
Apakah kamu lebih mudah dalam memberikan gagasan
mengenai materi yang diberikan?
|
|
4
|
Apakah
kamu merasa kesulitan ketika melakukan percobaan ?
|
|
5
|
Apakah
pembelajaran dengan menggunakan model children
learning in science membuatmu
lebih paham terhadap materi yang diberikan?
|
|
6
|
Apakah
kamu merasa kesulitan ketika menyimpulkan hasil percobaan?
|
|
7
|
Apa
keuntungan yang kalian rasakan dari
pembelajaran mengenai pesawat sederhana children
learning in science di dalam kehifupan sehari-hari?
|
|
PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS I
Responden :
Waktu :
Tempat :
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
1
|
Bagaimana
pendapat bapak/ibu mengenai pembelajaran IPA yang dilakukan?
|
|
2
|
Bagaimana
tanggapan bapak/ibu terhadap penerapan model pembelajaran children
learning in science?
|
|
3
|
Bagaimana
pendapat bapak/ibu terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan
menerapkan model pembelajan children
learning in science?
|
|
4
|
Keuntungan
apa yang bapak/ ibu peroleh dari pembelajaran dengan menerapkan model children learning in science?
|
|
5
|
Bagaimana
kemampuan siswa setelah pembelajaran IPA dengan menerapkan model childen learning in science?
|
|
PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS II
Responden :
Waktu :
Tempat :
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
1
|
Apa yang
perlu diperbaiki mengenai kinerja guru pada kegiatan awal di siklus II ini?
|
|
2
|
Apa yang
menjadi fokus perbaikan kinerja guru pada kegiatan inti di siklus II ini?
|
|
3
|
Apa yang
perlu diperbaiki pada kinerja guru di kegiatan akhir siklus II ini?
|
|
4
|
Bagaimana
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran?
|
|
5
|
Menurut
pendapat bapak/ ibu bagaimana pembelajaran pada siklus II ini dengan
menerapkan model CLIS pada materi pesawat
sederhana?
|
|
PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS III
Responden :
Waktu :
Tempat :
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
1
|
Bagaimana Tanggapan Bapak/ Ibu tentang
pelaksanaan pembelajaran di siklus III?
|
|
2
|
Bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
|
|
3
|
Bagaimana pendapat Bapak tentang penerapan
model pembelajaran CLIS?
|
|
4
|
Setalah bapak/ibu amati hambatan apa yang
muncul dalam penerapan model children
learning in science ?
|
|
5
|
Menurut bapak/ibu bagaimana upaya untuk
memperbaiki hambatan-hambatan yang ada agar penerapan model children learning in science?
|
|
6
|
Pada bagian mana Bapak/ Ibu menilai
pembelajaran menjadi lebih bermakna?
|
|
7
|
Apa kesan-kesan Bapak/ Ibu mengenai
penerapan model pembelajaran CLIS?
|
|
FORMAT CATATAN LAPANGAN
Pelaksanaan tindakan :
...............................
Hari/ tanggal :
................................
No
|
Fokus
|
Deskripsi Pembelajaran
|
Target
|
Analisis
|
Refleksi
|
1
|
Pengkondisian siswa
|
|
|
|
|
2
|
Orientasi
|
|
|
|
|
3
|
Pemunculan gagasan
|
|
|
|
|
4
|
Penyusunan ulang gagasan
|
|
|
|
|
5
|
Penerapan gagasan
|
|
|
|
|
6
|
Pemantapan gagasan
|
|
|
|
|
7
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Samatowa, Usman. (2006), Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar
Jakarta:
Depdiknas
Wasis dan Irianto. (2009). Ilmu Pengetahuan SMP
dan MTS Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas
Wiriaatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kunandar.
(2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Pertiwi, Linda. (2006). Pengembangan Model
Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa. [On line]. Tersedia: http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0713106-073332/ [5 Pebruari 2010]
Susilo, Herawati, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana
Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang:
Bayumedia Publishing
Handayani, dkk. (2002). Pengembangan
Model Children Learning In Science (CLIS) tentang Konsep Hewan Dan Benda untuk
meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas III SD Kutoharjo I Di
Kabupaten Rembang. Penelitian Madya UPBJJ-UT Semarang: tidak diterbitkan
maaf, mau nanya referensi buku tentang clis,apa bukunya?
BalasHapusEbobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.
BalasHapusSangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
Bonus yang tersedia saat ini
Bonus new member Sportbook 100%
Bonus new member Slot 100%
Bonus new member Slot 50%
Bonus new member ALL Game 20%
Bonus Setiap hari 10%
Bonus Setiap kali 3%
Bonus mingguan Cashback 5%-10%
Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
Bonus Referral
Minimal deposit hanya 10ribu
EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.
Situs :EBOBET
WA : +855967598801