Senin, 05 Januari 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP PESAWAT SEDERHANA DI KELAS V SDN KARANGANYAR
KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG


Proposal PTK


Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata kuliah penelitian Pendidikan
Dosen : Atep Sujana, S.Pd










Oleh:
YETI SUMIYATI
NIM 1203807
Kelas 3 IPA







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014



A.    Judul Penelitian
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING INSCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP PESAWAT SEDERHANA DI KELAS V SDN KARANGANYAR KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG

B.     Bidang Kajian
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan difokuskan pada desain pembelajarannya, yaitu ”Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang

C.    Pendahuluan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran sekolah dasar yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu melayani dan memahami alam di sekitarnya secara ilmiah. Hal ini berhubungan dengan cara mencari tahu mengenai alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan fakta-fakta, konsep-konsep, melainkan juga proses penemuan. Pembelajaran IPA di sekolah dasar lebih menekankan pada pengalaman belajar langsung daripada proses pengajaran. Artinya guru berperan sebagai fasilitator, sehingga yang berperan aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa. Namun sangat disayangkan, data di lapangan lebih banyak menunjukkan bahwa pembelajaran di sekolah dasar pada pembelajaran IPA tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Salah satu kajian materi dalam pembelajaran IPA yang tercantum dalam standar isi untuk satuan pendidikan sekolah dasar adalah materi mengenai pesawat sederhana di kelas V. Pesawat sederhana merupakan materi pembelajaran yang menjelaskan mengenai suatu konsep mengenai  berbagai alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Tanpa disadari oleh siswa, konsep tersebut sering diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: memotong kertas dengan gunting, mengambil air di sumur, memasang paku dengan palu, dan sebagainya. Namun hal tersebut  secara teori mereka kurang memahaminya, sehingga pada saat mereka dihadapkan pada suatu masalah yang berhubungan dengan konsep tersebut, mereka tidak dapat memecahkannya. Contohnya, pada saat mereka membelah kayu dengan menggunakan kampak, mereka harus memegang kampak dengan memperhitungkan jarak antara titik tumpu dengan lengan beban sehingga dapat memudahkan mereka untuk membelah kayu tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran IPA mengenai pesawat sederhana di kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, peneliti menangkap beberapa masalah yang dirasakan oleh guru bidang studi IPA adalah, pembelajaran IPA hanya diajarkan menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi dilakukan tanpa adanya rancangan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran seperti melakukan percobaan.
Melihat permasalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti beranggapan bahwa guru dan siswa harus benar-benar merasakan bahwa mereka sedang belajar IPA yaitu belajar  melalui pengalaman langsung (learning by doing) dengan melakukan percobaan. Piaget (Samatowa, 2006:12) menyatakan bahwa ‘pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak’. Jadi, dalam proses pembelajaran tidak hanya guru yang melakukan demonstrasi saja, tetapi siswa juga mengalaminya secara langsung. Children learning in Science merupakan model pembelajaran yang dapat mengkonstruksi pemahaman siswa terhadap suatu konsep melalui percobaan yang pada akhirnya ada proses penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan langkah seperti diharapkan siswa lebih memahami suatu konsep (Samatowa, 2006: 55-56).
Berdasarkan permasalahan dan tindakan yang akan dilakukan, penulis merencanakan suatu penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki proses dan hasil belajar siswa, melalui judul penelitian yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang”

D.    Perumusan dan Pemecahan Masalah
1.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Secara Umum:
Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
Secara Khusus:
a.       Bagaimana perencanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang.
b.      Bagaimana pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar  Kabupaten Sumedang.
c.       Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran dengan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kabupaten Sumedang.

2.      Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, peneliti berencana untuk menerapkan model pembelajaran Belajar IPA atau Children Learning in Science (CLIS). Model ini dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan di atas karena dianggap akan memberikan kesempatan besar pada siswa untuk memperoleh pengalaman langsung dengan objek pembelajaran sehingga diharapkan fokus siswa terhadap materi pembelajaran lebih besar.
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada pembelajaran dengan menerapkan model CLIS, secara umum dapat terlihat pada skema berikut:


 

















Gambar 1
Tahapan umum model CLIS
(Adey dalam Handayani, dkk. 2002: 23)

Adapun langkah-langkah alternatif yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran IPA mengenai Pesawat Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran Belajar IPA atau Children Learning in Science (Samatowa, 2006: 70-73), antara lain sebagai berikut:
a.         Tahap orientasi (orientation)
Pada tahap ini siswa dibuka skemata awalnya dengan cara menunjukkan beberapa benda, kemudian memberikan pertanyaan.
b.         Pemunculan gagasan (elicitation of ideas)
Pemunculan gagasan dilakukan dengan cara demonstrasi yang dilakukan guru dan siswa.
c.         Penyusunan ulang gagasan (restructuring of ideas), di bagi 3:
1)        Pengungkapan dan pertukaran gagasan (clarification and exchange)
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok, kemudian diberi tugas untuk mendiskusikan mengenai demonstrasi yang dilakukan pada tahap pemunculan gagasan. Kemudian mengungkapkannya di depan kelas.     
2)        Pembukaan pada situasi konflik (eksposure to conflict situation)
Pada tahap ini, siswa diberi konsep atau materi  mengenai pesawat sederhana, siswa  mulai membandingkan konsep awalnya dengan konsep mengenai konsep pesawat sederhana yang diberikan.
3)        Konstruksi gagasan baru dan evaluasi (construction of new ideas and evaluation).
Pada tahap ini  siswa melakukan percobaan mengenai bagaimana cara kerja dari katrol, bidang miring, dan pengungkit dengan tujuan untuk mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna mengkontruksi gagasan baru.
d.        Penerapan gagasan (application of ideas)
Dalam tahapan penerapan gagasan, siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang dikembangkan melalui percobaan ke dalam situasi baru.
e.         Pemantapan gagasan (review change in ideas)
Siswa diberi umpan balik oleh guru, yang bertujuan untuk memantapkan gagasannya. Kemudian siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi.

E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1.      Untuk mengetahui perencanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2.      Untuk mengetahui pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
3.      Untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.

F.     Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.        Bagi siswa
a)    Meningkatkan minat, perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.
b)   Membantu siswa agar mudah memahami materi pelajaran IPA.
c)    Meningkatkan kemampuan untuk belajar mandiri atau pembelajaran berpusat pada siswa (student centre).
d)   Meningkatkan kerja sama yang positif antar siswa dalam proses pembelajaran.

2.      Bagi guru

a)    Memberikan kemudahan pada guru dalam menyampaikan suatu konsep materi pembelajaran IPA pada siswa
b)   Memperoleh wawasan dan pengalaman dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA yang berbeda dan lebih efektif
c)    Memberikan masukan bagi guru mengenai alternatif  pembelajaran IPA di sekolah Dasar sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Bagi Lembaga
a)      Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan
b)      Sebagai bahan masukan dan konstribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
4.      Bagi sekolah
a)    Memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran siswa.
b)   Meningkatkan mutu SDN Sukasirna I secara keseluruhan karena bisa dijadikan tolak ukur dari pelaksanaan penelitian-penelitian selanjutnya.

G.    Batasan Istilah
Untuk memperjelas penelitian ini maka peneliti memberikan batasan istilah secara definitif yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu sebagai berikut :
1.      Penerapan adalah prihal mempraktikan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 935), maksudnya peneliti mempraktikan model pembelajaran CLIS pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN Karanganyar Kecamatan jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2.      Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan. Samatowa (2006)
3.      Pesawat sederhana merupakan segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh (Wasis dan Irianto, 2010).
H.      KAJIAN PUSTAKA
1.        Telaah Kepustakaan
a.       Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)
1)      Pengertian Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)
2)      Keunggulan Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)
b.      Pesawat Sederhana
1)      Pengertian Pesawat Sederhana
2)      Jenis-jenis Pesawat Sederhana
c.       Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1)      Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2)      Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
3)      Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4)      Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
d.      Pembelajaran Pesawat Sederhana

I.       Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan rumusan masalah yang ada, maka dapat dipaparkan hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
 “Jika model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) diterapkan pada pembelajaran IPA di kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang mengenai  materi pesawat sederhana, maka pemahaman siswa akan meningkat”.

J.      RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.      Rencana Penelitian
a.       Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Karanganyar yang berlokasi di Dusun Cidarma Desa Cipeindeuy Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
b.      Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karanganyar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang yang berjumlah 20 orang  siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
c.       Waktu Penelitian
Waktu lamanya penelitian yang dilakukan diperkirakan kurang lebih selama tiga bulan untuk melaksanakan tiga siklus terhitung dari mulai bulan Januari  2015 – Maret 2015.
2.      Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Seperti yang dikemukakan Kunandar (2008:46) bahwa:
PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a). Praktik-praktik kependidikan mereka, (b). Pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, (c). Situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.

Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data secara deskriptif. Desain penelitian yang lebih jelas,dapat dilihat pada bagan berikut:


 










Gambar 2
Desain PTK Model Kemmis & McTaggart
   (Sumber: Susilo, 2009:12)
Berdasarkan gambar di atas dalam penelitian ini (PTK) dilaksanakan beberapa siklus, dimana setiap siklus ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,  dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus atau lebih. Masing-masing siklus terdiri dari tiga atau beberapa kali tindakan. Hal ini sesuai dengan model siklus Kemmis dan Taggart di atas, maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Tahap Perencanaan Tindakan
1)      Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, maka ditentukan masalah yang akan dijadikan bahan penelitian
2)      Menentukan tindakan, yaitu Pembelajaran CLIS.
3)      Membuat RPP dengan model pembelajaran CLIS
4)      Menyiapkan media pembelajaran untuk memudahkan dalam menerangkan konsep pesawat sederhana dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS
5)      Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai petunjuk dalam melaksanakan sebuah percobaan pada saat pembelajaran mengenai pesawat sederhana dengan menerapkan model CLIS
6)      Membuat alat evaluasi berupa soal atau format penilaian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran CLIS
7)      Menyusun dan menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara.
b.      Tahap Pelaksanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui beberapa siklus yang mana siklus selanjutnya merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya apabila  tujuan yang diharapkan belum tercapai. Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam tindakan itu (merupakan awal kegiatan pada siklus pertama) antara lain:
1)      Kegiatan Awal
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Orientasi
a.   Mengucapkan  Salam
b.   Absensi
a.  Mengucapkan salam
b.  Siswa diabsen

a.   Menunjukkan  beberapa benda di antaranya kain, kertas, minuman botol, kemudian mengajukan pertanyaan:
1.       “Apa yang akan terjadi jika ibu memotong kain dengan tangan?”
2.       “Apa yang terjadi jika kalian membuka botol minuman dengan tangan?"
a.   Menjawab sesuai apa yang dipikirkannya. Misalnya, ada siswa yang menjawab sulit atau ada pula yang menjawab kain akan terbagi dua


2)      Kegiatan Inti
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pemunculan Gagasan
a.   Mendemonstrasikan memotong kain dengan menggunakan tangan
b.   Menunjuk seorang siswa untuk membuka  botol minuman  dengan menggunakan tangan
c.   Menunjuk siswa untuk memotong kain dengan  gunting
d.  Menunjuk siswa untuk membuka tutup botol dengan menggunakan alat pembuka tutup botol
a.  Menyimak demonstrasi dan menjawab pertanyaan yang diajuka oleh guru.
Penyusunan Ulang Gagasan


a. Pertukaran
    gagasan
a.    Membimbing siswa untuk membentuk kelompok
a. Siswa  dibentuk dalam kelompok


b.    Membimbing siswa untuk   berdiskusi mengenai demonstrasi  yang telah dilakukan tadi

a.Mendiskusikan demonstrasi yang telah dilakukan kemudian mengungkapkannya di depan kelas
b.  Pembukaan situasi konflik
Memberi konsep  mengenai pesawat sederhana:
a.   menjelaskan macam-macam pesawat sederhana
b.   menjelaskan contoh  alat yang  menerapkan prinsip pesawat sederhana
c.   mendemonstrasikan alat yang  menerapkan prinsip pesawat sederhana
Menyimak penjelasan guru

c. Konstruksi gagasan baru
1) Membimbing siswa untuk melaksanakan  percobaan sesuai  dengan LKS
2) Membimbing siswa untuk lebih memahami  konsep dengan kegiatan tanya-jawab
a. Melakukan percobaan
b.Kelompok 1 dan 4 melakukan percobaan pada LKS 1
c. Kelompok  2 dan 5 melakukan percobaan pada LKS 2
d.                   Kelompok 3 dan 6 melakukan percobaan pada LKS 3
e. Mendemonstrasikan percobaannya dan menyampaikan hasil percobaannya di depan kelas
f. Menjawab pertanyaan yang diberikan atau  mengajukan pertanyaan
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Penerapan gagasan
a.  Menunjukkan beberapa  gambar kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari

b.  Membimbing siswa  untuk mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang menggunakan alat dengan menerapkan prinsip kerja pesawat sederhana

c.  Membimbing siswa mengerjakan LKS 4
a.    Mengamati beberapa  gambar kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari

b.     Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang menggunakan alat dengan menerapkan prinsip kerja pesawat  sederhana

c.     Mengerjakan LKS 4

d.    Menyimpulkan hasilnya

3)      Kegiatan Akhir
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pemantapan Gagasan
a.  Membimbing siswa untuk mengungkapkan salah satu konsep awal siswa lalu dibandingkan dengan hasil percobaan dan teori
b.  Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
c.  Memberikan evaluasi

a.     Mengemukakan argumennya mengenai konsep pesawat sederhana

b.     Menyimpulkan materi yang telah dibahas
c.     Mengerjakan soal evaluasi

c.       Tahap Observasi.
Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja guru dan aktivitas keterlibatan siswa dalam pembelajaran Pesawat Sederhana di kelas V SDN Karanganyar, serta untuk mengumpulkan atau merekam data dan membuat catatan lapangan yang lengkap mengenai hal-hal yang terjadi selama pembelajaran.
d.      Tahap Refleksi
Dalam tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan. Secara teknis refleksi dilakukan melalui analisis, sintesis evaluasi, dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
3.                  Teknik Pengumpulan Data
a.         Observasi
b.         Wawancara
c.         Tes
4.                  Instrumen Penelitian
a.       Observasi
Kegiatan observaisi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas, kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b.      Wawancara
Wawancara merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dan fakta dari subjek penelitian.
c.       Tes
Tes dilakukan oleh peneliti untuk mengukur pemahaman siswa akan materi yang diajarkan guru, sehingga nantinya dari hasil tes tersebut peneliti dapat menentukan tindakan berikutnya.

5.        Data dan Sumber Data
Data Kualitatif  yang menjadi landasan dalam penelitian ini yakni data hasil observasi dan wawancara peneliti kepada pihak terkait (Siswa dan Guru), serta data kuantitatif diambil dari daftar hasil tes peserta didik.
Tabel 1
No.
Data
Sumber Data
1.


Penerapan Model Pembelajaran CLIS pada materi Pesawat Sederhana di Kelas V
Guru
Siswa
Guru Observer
2
Aktivitas Siswa
Siswa
3
Hasil Belajar Siswa
Siswa
Tabel  Data dan Sumber data

6.        Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
a.       Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti, sesuai dengan instrumen yang telah ditetapkan, yaitu observasi, wawancara, dan tes. Semua instrumen itu sebagai data untuk di interpretasikan oleh peneliti. Data tersebut diperoleh dari siswa kelas IV SDN Karanganyar, Kepala Sekolah dan guru kelas V SDN Karanganyar sebagai mitra peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Data yang sudah terkumpul tersebut terbagi menjadi dua yaitu data proses dan data hasil serta pengolahan datanya adalah sebagai berikut:
1).      Proses
Pada pengolahan data proses ini merupakan data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang didapat merupakan data dari kinerja guru juga aktivitas siswa. Data tersebut dikumpulkan dengan pedoman observasi kinerja guru dan pedoman observasi aktivitas siswa. Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut:
                                                      a).     Aktivitas siswa
Pedoman observasi aktivitas siswa ini terdiri dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun aktivitas yang di observasi adalah aktivitas berdasarkan model pembelajaran yang dipakai.
                                                     b).     Kinerja guru
Kinerja guru ini di nilai dengan menggunakan pedoman observasi kinerja guru.
2).      Hasil
Tes hasil belajar
Tes hasil belajar ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran, dimana siswa diberikan soal untuk dijawab oleh mereka, Soalnya berbentuk isian. Tes ini terdiri dari lima soal dimana setiap soal mempunyai skor yang berbeda, kriteria penskoran dari setiap soal tersebut, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1
Kriteria Penskoran
No Soal
Skor
Bobot
Skor Akhir
1
3
1
3
2
6
1
6
3
3
2
6
4
2
2
4
5
3
2
6
Skor ideal
25
                                                                                                           

Tabel 2

Pengolahan Data

No
Nama Siswa
No Soal
Jml
Skor
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
5
Tuntas
Belum Tuntas
1










2










3










4










...











Jumlah











Rata-rata










Persentase









                                                                                       
Nilai Akhir:
Nilai Akhir
=
Skor Yang diperoleh
x
100
Skor Ideal
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar      : Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan cepat
Indikator         :
a.       Menjelaskan jenis-jenis pesawat sederhana dan contohnya
b.      Mendemonstrasikan cara kerja pesawat sederhana melalui kegiatan percobaan
c.       Mengidentifikasi keuntungan dari penggunaan pesawat sederhana
d.      Mengidentifikasi kegiatan sehari-hari yang menggunakan pesawat sederhana


 
Nilai =
                                                                               


= 62
 
 
3

 
Nilai =                                                                                    

Jadi, nilai KKM = 62                         

Nilai > 62 = Tuntas
Nilai < 62 = Belum Tuntas    

Persentase Tafsiran Data
Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian Kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Hampir seluruhnya
100%
Seluruhnya

b.      Analisis Data
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Menurut Mills (Susilo, 2009:101-102) ada berbagai teknik analisis data yang dapat dilakukan, yaitu:
1)   Mengidentifikasi tema
2)   Membuat kode
3)   Menanyakan pertanyaan kunci
4)   Melakukan review dengan terorganisasi
5)   Pembuatan peta konsep
6)   Menganalisis hubungan sebab akibat
7)   Memaparkan hasil
8)   Menyebutkan ”apa yang kurang” dilakukan dengan menguraikan hal-hal yang masih ”belum ditemukan” atau pertanyaan yang belum dijawab.
Data yang sudah terkumpul tersebut oleh peneliti diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik, agar setiap interpretasi dari semua data dapat menghasilkan keputusan yang akurat, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam pengambilan keputusannya.

7.      Validasi Data
Validasi data dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171 ) yang mengemukakan bahwa untuk mengetahui validitas sebuah data dapat menggunakan :
a.    Member chek, yakni dengan memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara mengkonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui diskusi balikan pada setiap akhir tindakan.
b.    Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain, yakni guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal. Kegiatan triangulasi ini dilakukan reflektif kolaboratif antara guru dan peneliti.
c.    Audit Trial, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan dosen pembimbing yang ahli dibidangnya.
d.   Expert Opinion, yakni mengecek kesahihan hasil temuan peneliti dengan pakar di bidangnya.
           
K.    JADWAL PENELITIAN
Tabel.3
Jadwal Penelitian

No
Uraian Kegiatan
Tahun 2015
Januari
Februari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pembuatan Proposal
















2
Perencanaan
















3
Pelaksanaan
















Siklus I
















Siklus II
















Siklus II
















4
Pembuatan Laporan


































LAMPIRAN - LAMPIRAN































PEDOMAN OBSERVASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran          : IPA
Kelas/ Semester         : V/ 2
Hari/ Tanggal            : .................................
Materi                         : Pesawat Sederhana


No
Komponen Rencana Pembelajaran
SKOR

1
2
3

1
Perumusan Tujuan Pembelajaran





a.     Kejelasan rumusan





b.     Kelengkapan cakupan rumusan





Jumlah





Persentase (%)




2
Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar





a.       Kesesuaian Materi Ajar





b.       Keruntutan Materi





Jumlah





Persentase (%)




3
Pemilihan Sumber Belajar dan/atau Media Pembelajaran





a.       Ketepataan  pemilihan media/ sumber belajar





b.       Relevansi dengan kebutuhan (karakteristik siswa)





Jumlah





Persentase (%)




4
Skenario/ Kegiatan Pembelajaran





a.       Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran.





b.       Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu.





c.        Kelengkapan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CLIS





Jumlah





Persentase (%)




5
Penilaian Hasil Pembelajaran





a.       Kesesuaian teknik penilaian dan kejelasan prosedur penilaian.





b.       Menyusun lembar penilaian.





Jumlah





Persentase (%)











Jumlah skor total


Persentase total (%)








Keterangan:           
Pada kolom skor diisi dengan tanda check list (Ö) dengan kriteria sebagai berikut:

1.        Perumusan Tujuan Pembelajaran
a.    Kejelasan rumusan
Skor 3
:
Jika semua perumusan tujuan sesuai dengan indikator
Skor 2
:
Jika perumusan tujuan sesuai dengan indikatos, namun ada salah satu yang kurang sesuai
Skor 1
:
Jika perumusan tujuan tidak sesuai dengan indikator
b.    Kelengkapan cakupan rumusan
Skor 3
:
Jika perumusan tujuan mencakup semua aspek dalam penulisan tujuan pembelajaran (aspek ABCD)
Skor 2
:
Jika perumusan tujuan hanya mencakup beberapa aspek dalam penulisan tujuan pembelajaran (aspek ABCD)
Skor 1
:
Jika perumusan tujuan tidak mencakup semua aspek dalam penulisan tujuan pembelajaran (aspek ABCD)

2.        Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar
a.    Kesesuaian Materi Ajar
Skor 3
:
Jika materi ajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
Skor 2
:
Jika materi ajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan namun tidak mencakup semua tujuan pembelajaran yang dirumuskan
Skor 1
:
Jika materi ajar tidak sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
b.    Keruntutan Materi
Skor 3
:
Jika materi ajar disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika materi ajar disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran, namun masih ada yang kurang sesuai
Skor 1
:
Jika materi ajar tidak disusun secara runtut sesuai dengan keruntutan tujuan pembelajaran

3.        Pemilihan Sumber Belajar dan/atau Media Pembelajaran
a.   Ketepataan  pemilihan media/ sumber belajar
Skor 3
:
Jika media/ sumber yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika media/ sumber yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 1
:
Jika media / sumber yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.   Relevansi dengan kebutuhan (karakteristik siswa)
Skor 3
:
Jika media/ sumber digunakan sesuai dengan karakteristik siswa
Skor 2
:
Jika media/ sumber yang digunakan kurang sesuai dengan karakteristik siswa
Skor 1
:
Jika media/ sumber yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa

4.        Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
a.    Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran.
Skor 3
:
Jika metode/ strategi yang diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika metode/ strategi yang diterapkan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 1
:
Jika metode/ strategi yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
b.    Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu.
Skor 3
:
Jika alokasi waktu sesuai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika alokasi waktu memungkinkan kekurangan/ kelebihan waktu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 1
:
Jika alokasi waktu tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
c.    Kelengkapan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CLIS
Skor 3
:
Jika langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran CLIS
Skor 2
:
Jika dalam langkah kegiatan ada satu tahapan CLIS yang tidak dilaksanakan
Skor 1
:
Jika langkah kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan tahapan pembelajaran CLIS

5.        Penilaian Hasil Pembelajaran
a.     Kesesuaian teknik penilaian dan kejelasan prosedur penilaian.
Skor 3
:
Jika mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
Skor 2
:
Jika kurang mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
Skor 1
:
Jika tidak mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
b.    Menyusun lembar penilaian.
Skor 3
:
Jika ada alat penilaian dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika ada alat penilaian namun tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 1
:
Jika tidak ada alat penilaian

Mp =  r   x 100%           Sm

 
Keterangan :
Mp  : Nilai prestasi yang diharapkan
r      : Skor mentah
Sm  : Skor maksimum (33)


Kalsifikasi Intepretasi

Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian Kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Hampir seluruhnya
100%
Seluruhnya

Tafsiran Data:
Baik (B)          = jika skor yang diperoleh antara 23 – 33
Cukup (C)       = jika skor yang diperoleh antara 13 – 23
Kurang (K)      = jika skor yang diperoleh antara   0 – 12


















PEDOMAN OBSERVASI KINERJA GURU

Mata Pelajaran          : IPA
Kelas/ Semester         : V/ 2
Hari/ Tanggal            : .................................
Materi                         : Pesawat Sederhana


No
Aspek yang diamati
SKOR

1
2
3


1
Kegiatan Awal






c.    Mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif






d.   Membangkitkan motivasi siswa






e.     Melakukan orientasi pembelajaran (tahap orientasi)






Jumlah






Persentase (%)





2
Kegiatan Inti






a.     Memunculkan gagasan siswa (tahap pemunculan gagasan)






b.     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dengan cara bertukar gagasan (tahap pengungkapan dan pertkaran gagasan)






c.     Membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi dan menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan (tahap pembukaan  situasi konflik)






d.     Mengkontruksi gagasan baru siswa (tahap konstruksi gagasan baru)






e.     Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya-jawab (tahap penerapan gagasan )






Jumlah






Persentase (%)





3
Kegiatan Akhir






a.       Memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru (tahap pemantapan gagasan)






b.       Menyimpulkan hasil pembelajaran






c.        Memberikan evaluasi






Jumlah






Persentase (%)













Jumlah skor total



Persentase total (%)








Keterangan:           
Pada kolom skor diisi dengan tanda check list (Ö) dengan kriteria sebagai berikut:
1.      Kegiatan Awal                                                                                                  
a.       Mengondisikan siswa ke  arah pembelajaran yang kondusif
Skor 3
:
Jika mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
Skor 2
:
Jika kurang mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
Skor 1
:
Jika tidak mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif

b.      Membangkitkan motivasi siswa
Skor 3
:
Jika guru berusaha motivasi siswa dan berhasil membangkitkannya
Skor 2
:
Jika guru berusaha motivasi siswa dan kurang berhasil membangkitkannya
Skor 1
:
Jika guru berusaha motivasi siswa dan tidak berhasil membangkitkannya

c.       Memberikan orientasi pembelajaran
Skor 3
:
Jika guru berusaha memberikan orientasi untuk menggali pengetahuan awal siswa dan berhasil mengaktifkan semua siswa
Skor 2
:
Jika guru berusaha memberikan orientasi untuk menggali pengetahuan awal siswa tapi tidak semua siswa menjadi aktif
Skor 1
:
Jika guru berusaha untuk menggali pengetahuan awal siswa namun tidak berhasil mengaktifkan siswa

2.      Kegiatan Inti
a.     Memunculkan gagasan siswa
Skor 3
:
Jika guru mampu  memunculkan gagasan siswa dengan  cara menugaskan siswa untuk mengungkapkan atau menuliskan gagasan apa yang siswa miliki
Skor 2
:
Jika guru hanya mampu  memunculkan gagasan siswa tapi tidak menugaskan siswa untuk mengungkapkan atau menuliskan gagasan apa yang siswa miliki
Skor 1
:
Jika guru tidak mampu memunculkan gagasan siswa

b.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dengan cara bertukar gagasan
Skor 3
:
Jika guru memberikan kesempatan siswa untuk  mengeluarkan pendapat dengan cara  bertukar pikiran
Skor 2
:
Jika guru  memberikan  siswa kesempatan hanya untuk  mengeluarkan pendapatnya  tapi tidak mengajaknya untuk bertukar pikiran
Skor 1
:
Jika guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk  mengeluarkan pendapatnya

c.     Membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi dan menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan
Skor 3
:
Jika guru mampu membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi dan menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan
Skor 2
:
Jika guru mampu membuka situasi konflik dengan cara memberikan materi tapi tidak  menghubungkan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan
Skor 1
:
Jika guru tidak mampu membuka situasi konflik sehingga pemberian materi pun tidak mengkonstruksi siswa

d.    Mengkontruksi gagasan siswa
Skor 3
:
Jika guru  mampu mengkontruksi gagasan siswa dengan   melalui kegiatan pembuktian  seperti percobaan ataupun observasi
Skor 2
:
Jika guru  mampu mengkontruksi gagasan siswa tapi tidak    melalui kegiatan pembuktian  seperti  percobaan ataupun observasi
Skor 1
:
Jika guru  mampu mengkontruksi gagasan siswa

e.         Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya - jawab
Skor 3
:
Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya – jawab
Skor 2
:
Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk hanya bertanya saja atau hanya menjawab saja
Skor 1
:
Jika guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya-jawab

3.      Kegiatan Akhir
a.       Memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru
Skor 3
:
Jika guru memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru
Skor 2
:
Jika guru memberikan penguatan tapi tidak memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru
Skor 1
:
Jika guru tidak mampu memberikan penguatan dengan cara memantapkan gagasan siswa awal dengan gagasan yang baru



b.        Menyimpulkan hasil pembelajaran
Skor 3
:
Jika guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Skor 2
:
Jika guru kurang membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Skor 1
:
Jika guru tidak membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

c.         Memberikan evaluasi
Skor 3
:
Jika guru memberikan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 2
:
Jika guru memberikan evaluasi kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Skor 1
:
Jika guru memberikan avaluasi tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran


Mp =  r   x 100%           Sm

 
Keterangan :
Mp  : Nilai prestasi yang diharapkan
r      : Skor mentah
Sm  : Skor maksimum (33)



Kalsifikasi Intepretasi

Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian Kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Hampir seluruhnya
100%
Seluruhnya

Tafsiran Data:
Baik (B)          = jika skor yang diperoleh antara 23 – 33
Cukup (C)       = jika skor yang diperoleh antara 13 – 23
Kurang (K)      = jika skor yang diperoleh antara   0 – 12
PEDOMAN OBSERVASI SISWA

NO
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai

Jumlah skor
Penafsiran
Antusiassme
Keaktifan
Kerjasama
Ketaatan
B
C
K
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
































Jumlah

















Rata-rata

















Persentase

















Keterangan:

Lengkapi kolom di atas dengan membubuhkan tanda cechk list (ü ) sesuai dengan aspek yang diamati, dengan kriteria sebagai berikut:
a.       Antusiasme
Skor 3
:
Jika siswa menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran
Skor 2
:
Jika siswa kurang menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran
Skor 1
:
Jika siswa tidak menunjukkan rasa antusias selama mengikuti pembelajaran

b.      Keaktifan
Skor 3
:
Jika siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan tepat
Skor 2
:
Jika siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi kurang tepat
Skor 1
:
Jika siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan tetapi tidak tepat

c.       Kerjasama
Skor 3
:
Jika siswa menunjukkan kerja sama ketika melakukan praktikum
Skor 2
:
Jika siswa kurang kompak ketika melakukan praktikum
Skor 1
:
Jika siswa  tidak menunjukkan kerja sama ketika melakukan praktikum
                   
                   

d.      Ketaatan
Skor 3
:
Jika siswa melakukan praktikum dengan tertib
Skor 2
:
Jika siswa melakukan praktikum tetapi kurang tertib
Skor 1
:
Jika siswa melakukan praktikum dengan tidak  tertib
                



Mp =  r   x 100%           Sm

 
Keterangan :
Mp  : Nilai prestasi yang diharapkan
r     : Skor mentah
Sm : Skor maksimum (12)



Kalisifikasi Intepretasi

Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian Kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Hampir seluruhnya
100%
Seluruhnya


Tafsiran Data:
Baik (B)          = jika skor yang diperoleh antara 9 – 12
Cukup (C)       = jika skor yang diperoleh antara 5 – 8
Kurang (K)      = jika skor yang diperoleh antara 0 – 4






LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.        Jelaskan 3 jenis pesawat sederhana!
2.        Tuliskan 2 contoh alat yang menerapkan cara kerja dari pesawat sederhana jenis tuas   dan katrol!
3.        Perhatikan kegiatan berikut!
a.         Pak andi naik ke atas  genteng dengan  menggunakan tangga.
b.        Tukang bakso berjualan dengan menggunakan gerobak.
c.         Ari mengambil air dengan  keretan
Jelaskan pesawat sederhana apa yang diterapkan dari kegiatan tersebut!
4.        Jelaskan 2 keuntungan apa yang dapat diambil  dari penggunaan katrol dan bidang miring!
5.        Perhatikan gambar!
Identifikasi kegiatan apa saja yang menerapkan prinsip kerja pesawat sederhana dan jelaskan!
a.
img15122009471001
   d.
IMG_1506

b.
bola_1
e.
gotong-rotong
c.
lalu-exercise-naik-tangga-turun-tangga
f.
63507_wakil_presiden_terpilih_as__joe_biden__memaku_sebuah_rumah_di_washington_dc_300_225












PEDOMAN WAWANCARA SISWA


Responden      : ………………….
Waktu                         : ………………….
Tempat            : ..........................

NO
PERTANYAAN
JAWABAN
1
Apakah kamu menyukai pembelajaran IPA?

2
Menurut pendapatmu apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan model children learning in science ini menyenangkan?

3
Apakah   kamu lebih mudah dalam memberikan gagasan mengenai materi yang diberikan?

4
Apakah kamu merasa kesulitan ketika melakukan percobaan ?

5
Apakah pembelajaran dengan menggunakan model children learning in science membuatmu lebih paham terhadap materi yang diberikan?

6
Apakah kamu merasa kesulitan ketika menyimpulkan hasil percobaan?

7
Apa keuntungan yang kalian rasakan  dari pembelajaran mengenai pesawat sederhana children learning in science di dalam kehifupan sehari-hari?









PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS I


Responden      :
Waktu                         :
Tempat            :


NO
PERTANYAAN
JAWABAN
1
Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai pembelajaran IPA yang dilakukan?

2
Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap penerapan model pembelajaran  children learning in science?

3
Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajan children learning in science?

4
Keuntungan apa yang bapak/ ibu peroleh dari pembelajaran dengan menerapkan model children learning in science?

5
Bagaimana kemampuan siswa setelah pembelajaran IPA dengan menerapkan model childen learning in science?





PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS II


Responden      :
Waktu                         :
Tempat            :


NO
PERTANYAAN
JAWABAN
1
Apa yang perlu diperbaiki mengenai kinerja guru pada kegiatan awal di siklus II ini?

2
Apa yang menjadi fokus perbaikan kinerja guru pada kegiatan inti di siklus II ini?

3
Apa yang perlu diperbaiki pada kinerja guru di kegiatan akhir siklus II ini?

4
Bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran?

5
Menurut pendapat bapak/ ibu bagaimana pembelajaran pada siklus II ini dengan menerapkan  model CLIS pada materi pesawat sederhana?














PEDOMAN WAWANCARA GURU SIKLUS III


Responden      :
Waktu                         :
Tempat            :

NO
PERTANYAAN
JAWABAN
1
Bagaimana Tanggapan Bapak/ Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran di siklus III?

2
Bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran?

3
Bagaimana pendapat Bapak tentang penerapan model pembelajaran CLIS?

4
Setalah bapak/ibu amati hambatan apa yang muncul dalam penerapan model children learning in science ?

5
Menurut bapak/ibu bagaimana upaya untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang ada agar penerapan model children learning in science?

6
Pada bagian mana Bapak/ Ibu menilai pembelajaran menjadi lebih bermakna?

7
Apa kesan-kesan Bapak/ Ibu mengenai penerapan model pembelajaran CLIS?










FORMAT CATATAN LAPANGAN

Pelaksanaan  tindakan : ...............................
Hari/ tanggal               : ................................       

No
Fokus
Deskripsi Pembelajaran
Target
Analisis
Refleksi
1
Pengkondisian siswa




2
Orientasi




3
Pemunculan gagasan




4
Penyusunan ulang gagasan




5
Penerapan gagasan




6
Pemantapan gagasan




7
Evaluasi

























                                      DAFTAR PUSTAKA          


Samatowa, Usman. (2006), Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar
 Jakarta: Depdiknas

Wasis dan Irianto. (2009). Ilmu Pengetahuan SMP dan MTS Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas
Wiriaatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:  PT. Raja Grafindo Persada

Pertiwi, Linda. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. [On line]. Tersedia: http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0713106-073332/ [5 Pebruari 2010]

Susilo, Herawati, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing

Handayani, dkk. (2002). Pengembangan Model Children Learning In Science (CLIS) tentang Konsep Hewan Dan Benda untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas III SD Kutoharjo I Di Kabupaten Rembang. Penelitian Madya UPBJJ-UT Semarang: tidak diterbitkan


2 komentar:

  1. maaf, mau nanya referensi buku tentang clis,apa bukunya?

    BalasHapus
  2. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.

    Situs :EBOBET
    WA : +855967598801

    BalasHapus