Keanekaragaman
hayati merupakan suatu pernyataan untuk menggambarkan beragamnya suatu jenis
makhluk hidup. Setiap individu memiliki variasi, bentuk, dan ukurannya sendiri
yang khas dan berbeda dari kekhasan individu yang lainnya yang disebabkan oleh
gen atau pewarisan sifat yang dimilikinya. Keanaekaragaman hayati sangat
penting bagi ekosistem dunia. Selain manfaat keindahan dan manfaat ekonomis
yang didapat, keanekaragaman hayati berperan dan dapat bermanfaat sebagai
ekologis. Namun sayangnya, keanekaragaman hayati didunia mengalami krisis yang
berkepanjangan dari tahun ke tahun yang ditandai dengan kerusakan hutan akibat
penebangan liar, pemburuan liar dari para oknum yang mencari keuntungan semata,
dan pencemaran lingkungan dari pabrik-pabrik industri besar yang menyebabkan
makhluk hidup yang tinggal dekat dengan daerah perindustrian menjadi terancam
punah karena zat racun dari limbah kimia pabrik industri. Adapun upaya pemerintah
dalam menangani kasus menurunnya tingkat keanekaragaman hayati ialah dengan
membudidayakan dan mengadakan konservasi alam.
Namun
upaya yang tak kalah pentingnya ialah bagaimana penanganan tersebut diimplementasikan
dibidang pendidikan khususnya pendidikan tingkat dasar, agar menanam dan
memupuk kesadaran serta kepedulian sejak dini kepada anak terhadap keanekaragam
hayati. Pada tingkat dasar, pendidikan keanekaragaman hayati dapat melalui pembelajaran
perkawinan silang sederhana seperti stek, cangkok, atau menyambung tanaman.
Melalui stek, cangkok, atau menyambung tanaman dapat menghasilkan tumbuhan baru.
Hal ini masih saya ingat ketika saya duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar,
waktu itu guru saya menugaskan kepada kami untuk belajar stek, cangkok, dan
menyambung tanaman. Beliau menugaskan secara perkelompok untuk melakukan stek,
cangkok, dan menyambung tanaman di kebun sekolah kami. Waktu itu saya melakukan
sambung tanaman pada bunga yang namanya baru saya ketahui sekarang-sekarang
ini, yaitu bunga daisy yang berasal
dari golongan family Asteraceae genus
Bellis. Saya melakukan penyambungan bunga yang berwarna merah dan putih.
Sehingga dalam satu tanaman tersebut menjadi berbunga dua yaitu merah dan putih
tapi lama kelamaan tanaman bunga itu mengasilkan bunga yang berwarna pink
ketika berbunga lagi, ini mungkin saja terjadi karena penyatuan genetik yang
terbawa dari sifat genetik kedua bunga tersebut. Ini menjadikan pembelajaran yang
sangat sangat menarik dan menyenangkan bagi kami, karena merasa kami menemukan
sesuatu yang baru, padahal ini bukanlah suatu hal yang baru di dunia, hanya
kami “baru” mengetahuinya saja. Hal ini merupakan contoh kecil pengalaman saya
dalam menemukan invidu jenis tanaman baru pada saat SD dulu. Meskipun ini
bukanlah suatu penemuan yang benar-benar
baru dan berpengaruh serta berkontribusi penting bagi dunia pada saat itu,
tetapi dalam skala besar jika sejak dasar anak dibelaki pengetahuan dengan pengalaman
maka suatu saat kelak bisa saja anak akan lebih kreatif lagi dalam menciptakan
suatu jenis spesies yang baru. Oleh karena itu, pengimplementasian penanganan
krisis keanekaragaman hayati dibidang pendidikan tingkat dasar dapat dilakukan
dengan cara penanaman dan penumbuhan kesadaran anak terhadap pentingnya
keanekaragaman hayati serta pembekalan pengalaman materi yang dipelajarainya
agar lebih nyata dan bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar